Penyakit Alzheimer adalah penyebab demensia nomor satu di dunia. Itu membuat sekitar 70% dari kasus demensia (1).
Meskipun disebut penyakit, penelitian baru menunjukkan bahwa akar penyebabnya mungkin adalah infeksi.
Penyakit Alzheimer menyebabkan plak beta-amiloid dan kekusutan neurofibrillary di otak. Hal ini menyebabkan penurunan kognitif dan kehilangan memori (1).
Para peneliti masih bekerja untuk menentukan penyebab pastinya, tetapi penyakit gusi telah naik ke daftar teratas.
Anda juga akan menyukai:
Ingin Bertambah Tua? Lakukan 3 Latihan Otak Sederhana Namun Sangat Efektif Ini Setiap Hari
Kaitan Antara Penyakit Alzheimer dan Gusi
Sebuah studi tahun 2019 menemukan Porphyromonas gingivalis di otak pasien Alzheimer. P. gingivalis adalah patogen kunci pada periodontitis kronis alias penyakit gusi (2).
Studi ini menunjukkan bahwa penyakit gusi mungkin menjadi penyebab penyakit Alzheimer.
Meski ini bukan pertama kalinya hipotesis seperti ini dibuat.
Sebuah studi tahun 2010 menunjukkan peningkatan risiko penurunan kognitif pada pria tua dengan kehilangan gigi. Penyebab kehilangan gigi adalah penyakit periodontal dan karies (3).
Selain itu, penelitian pada tikus menunjukkan infeksi mulut dengan P. gingivalis menyebabkan kolonisasi otak. Ini terjadi bersamaan dengan produksi plak beta-amiloid.
Riset
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan hipotesis ini, tetapi hasil ini meyakinkan.
Tim juga menemukan adanya gingipain pada pasien Alzheimer dan non-Alzheimer yang memiliki penanda penyakit tersebut.
Gingipains adalah enzim beracun yang dikeluarkan oleh bakteri di otak. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan P.
gingivalis bukanlah hasil perawatan gigi yang buruk dari demensia. Sebaliknya, itu menunjukkan pasien ini mungkin telah mengembangkan Alzheimer di kemudian hari (2).
Informasi ini memperkuat hipotesis bahwa penyakit Alzheimer bisa disebabkan oleh bakteri dari penyakit gusi.
Dengan demikian, mengurangi insiden penyakit gusi dapat membantu mencegah penyakit ini.
Eksperimen dengan tikus menggunakan senyawa yang dikenal sebagai COR388 untuk mengurangi beban bakteri infeksi P. gingivalis.
Ini juga mengurangi produksi plak beta-amiloid di otak. Tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Kami masih jauh dari membangun pengobatan penyakit Alzheimer yang baru, tetapi penelitian seperti ini membawa kami lebih dekat untuk mengurangi insiden penyakit.